TEORI
ORGANISASI UMUM 2
“PERILAKU PRODUSEN”
DISUSUN OLEH :
·
Agi Setya Syamsudin (19111405)
·
Auda Indah Rianti(19111188)
·
Diah Tri Kusumawardani (12111501)
·
Gover Pranata Marpaung(13111017)
·
Juniper Hamonangan Sihota
(13111892)
·
Muhamad Rizal Khafi (14111705)
·
Rian Anjasfani(16111093)
UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA PENGANTAR
Pujidansyukur kami panjatkan kepadaTuhan yang
MahaEsa yang telah memberikan rahmat dan karunia-nya sehinga kami dapa tmenyusun dan menyelesaikan makalah tentang Perilaku Produsen ini dengan baik dan tepatwaktu.
Makalah ini disusun agar pembaca makalah dapat memahami pengertian Prilaku Produsen yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Sehingga para pembaca dapat mengantisipasi berbagai hal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang
tentunya berhubungan dengan Perilaku Produsen.Karena tanpa kita sadari banyak hal di sekitar kita yang berhubungan dengan tema yang kita bahas kali ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas bagi pembacanya, walaupun kami sadari masih banyak kekurangan.Untuk itu kami sebagai penyusun mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.Akhirnya penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.Terimakasih.
Jakarta, 20 Maret 2013
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Definisi
Produsen dan Produksi
Sebelum
membahas mengenai perilaku produsen, kita perlu mengetahui apa itu produsen.
Produsen adalah orang yang menghasilkan
barang atau jasa untuk dijual atau dipasarkan. Sedangkan produksi
sendiri adalah usaha untuk menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang
untuk dapat memenuhi kebutuhan. Kegiatan produksi diukur dari jumlah barang
atau jasa yang dihasilkan dalam periode tertentu, sedangkan kualitas barang
atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.
Secara umum, subyek dalam ekonomi
terbagi menjadi dua bagian, yaitu mikro ekonomi dan makro ekonomi. Dalam ilmu ekonomi
makro mempelajari ekonomi dalam tatarannya terhadap kebijakan pemerintah dan
tingkat pengangguran, sedangkan ilmu ekonomi mikro mempelajari variable ekonomi
dalam lingkup kecil misalnya perusahaan dan rumah tangga.
Salah satu bagian dari pembahasan
mikro ekonomi adalah mempermasalahkan kemampuan produsen, pada saat menggunakan
sumber daya (input) yang ada untuk menghasilkan atau menyediakan produk yang
bernilai maksimal bagi konsumennya.
Pembahasan tentang perilaku produsen
inilah yang kemudian diangkat sebagai tema untuk melihat sejauh mana sebuah
perusahaan dalam memproduksi kebutuhan konsumen-konsumennya. Sehingga kendala
pada pengambilan keputusan seberapa banyak peralatan produksi dan jumlah tenaga
kerja untuk memenuhi permintaan konsumen-konsumennya.
1.2 Rumusan masalah
·
Apa yang dimaksud dengan perilaku produsen?
·
Apa yang di maksud Teori produksi?
·
Apa saja faktor dan tujuan produksi?
·
Apa saja permasalahan produksi ?
·
Apa fungsi produksi?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perilaku
Produsen
Perilaku produsen adalah kegiatan
pengaturan produksi sehingga produk yang dihasilkan bermutu tinggi sehingga
bisa di terima di masyarakat.
Di dunia ini pasti ada orang yang
baik dan jahat begitu pun dengan prilaku produsen ada yang baik ada juga yang
buruk.. Produsen
yang baik itu produsen yang melakukan kegiatan produksi dengan jujur tidak
mengganti barang-barangnya dengan yang tidak semestinya
Sedangkan, produsen yang tidak
baik itu produsen yang melakukan kegiatan produksi secara tidak jujur banyak
mengganti bahan-bahan untuk produksinya dengan yang tidak semestinya, seperti
dalam jangka waktu dekat lalu produsen bakso yang mecampur bahan baksonya
dengan daging celeng dan menambahkan bahan-bahan kimia lainnya agar mengurangi
kerugian jika bakso tidak laku dalam hari itu juga. Agar berhasil seorang pengusaha
harus mampu melakukan 4 hal sebagai berikut :
1. Perencanaan
Perencanaan antara lain terkait
dengan penyusunan strategi, rencana bisnis, serta visi perusahaan. Ia harus tau apa
yang ingin ia capai dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut.
2. Pengorganisasian
Semua sumber daya yang ada harus
bisa ia kelola untuk mencapai tujuan perusahaannya, baik sumber daya, modal,
maupun manusia.
3. Pengarahan
Agar rencana bisa terwujud,
pengusaha wajib mengarahkan dan membimbing anak buahnya.
4. Pengendalian
Kemampuan ini ada hubungannya dengan
bagaimana hasil pelaksanaan kerja tersebut. Apakah sesuai dengan rencana atau
justru sebaliknya.
2.2 Teori Produksi
Teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat
produksi dengan jumlah faktor produksi dan hasil penjualan outputnya. Di dalam
menganalisis teori produksi mengenal dua hal:
Produksi jangka pendek, perusahaan memiliki
input tetap dan menentukan berapa banyaknya input variabel yang harus
dipergunakan. Untuk membuat keputusan, pengusaha akan memperhitungkan seberapa
besar dampak penambahan input variabel terhadap produksi total. Pengusaha dalam
melakukan proses produksi untuk mencapai tujuan harus menentukan dua macam
keputusan:
a) Berapa output
yang harus diproduksi
b) Berapa dan
dalam kondisi faktor-faktor produksi (input) digunakan
Produksi jangka
panjang suatu proses produksi tidak bisa diukur dengan waktu tertentu, misalnya
10 tahun, 5 tahun, 15 tahun dan seterusnya. Jangka panjang suatu proses
produksi adalah jangka waktu di mana semua input atau faktor produksi yang
dipergunakan untuk proses produksi bersifat variabel. Dengan kata lain, dalam
jangka panjang tidak ada input tetap.
Untuk menyederhanakan pembahasan secara
teoristis, dalam menentukan keputusan tersebut digunakan dua asumsi dasar:
1. Bahwa produsen
atau pengusaha selalu berusaha mencapai keuntungan yang maksimum.
2. Bahwa produsen
atau pengusaha beroprasi dalam pasar persaingan sempurna.
2.3 Teori
Produksi dengan Satu Faktor Produksi (Input)
Teori Produksi sederhana yang
menggambarkan tentang hubungan antara tingkat produksi suatu barang dengan satu
faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan tingkat produksi barang.
Teori produksi ini mengikuti hukum hasil lebih yang semakin berkurang (low of diminshing return) menyatakan
bahwa: apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlah tenaga kerjanya terus
menerus ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin
banyak pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi
tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif dan akan
menyebabkan pertambahan produksi total semakin lambat dan akhirnya mencapai
tingkat yang maksimum kemudian menurun.
2.4 Faktor Produksi
Terdapat dua macam faktor produksi
yaitu faktor produksi asli dan faktor produksi turunan:
- Faktor
produksi asli, yang termasuk faktor produksi asli antara lain sebagai
berikut :
·
Sumber Daya Alam, Contohnya : tanah, air, udara,
sinar matahari, tumbuh – tumbuhan, hewan, barang tambang.
·
Sumber Daya Manusia, Sumber daya manusia terbagi
menjadi 3 kelompok, yaitu:
a). Tenaga Kerja Terdidik, Contoh:
Manajer produksi bertugas untuk bertanggung jawab, mengatur, dan mengelola
segala kegiatan produksi agar hasilnya maksimal.
b).Tenaga Kerja Terlatih, Contoh:
Tenaga produksi atau buruh kerja, security, driver, dll.
c). Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan
Tidak TerlatihContoh: Office boy/girl, buruh angkut, dll.
2. Faktor produksi turunan, yang termasuk faktor
produksi turunan adalah modal dan keahlian (skill).
2.5 Tujuan Produksi
Dari kegiatan produksi ada beberapa
tujuan yang akan tercapai yaitu :
1.
Menghasilkan barang untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
2.
Mendapatkan keuntungan.
3.
Memaksimalkan sumber daya yang ada.
4.
Meminimalkan biaya produksi.
5.
Memaksimalkan hasil produksi.
6.
Mencari tambahan modal.
2.6 Permasalahan Produksi
Permasalahan produksi akan
berpengaruh dalam faktor penjualan, karena kendala dalam penjualan adalah
bagaimana cara suatu perusahaan memproduksi barang tersebut.
Biasanya kendala dalam produksi itu
adalah kekurangan bahan mentah dan bahan pendukung untuk di olah, karena setiap
memproduksi barang, perusahaan harus tahu dan mengerti keseimbangan bahan
mentah agar bahan mentah tidak kekurangan bahan pendukung.Apabila saat mengolah
bahan mentah kekurangan bahan pendukung, maka proses produksi akan
terhambat.Maka dari itu dalam setiap perusahaan pasti akan menyusun sistem
manajemen dengan membentuk dari Kepala
Supervisor Produksi, Supervisor Produksi, Kepala Supervisor Divisi Produksi,
Supervisor Divisi Produksi, Team Leader Produksi agar proses produksi
terorganisir dengan baik dan proses produksi jauh terhindar dari permasalahan
produksi yang akan menyebabkan kerugian dalam perusahaan.
2.7 Fungsi Produksi
Fungsi produksi merupakan interaksi
antara masukan (input) dengan keluaran (output). Misalkan kita memproduksi
jeans. Dalam fungsi produksi, jeans itu bisa diproduksi dengan berbagai macam
cara. Kalau salah satu komposisinya diubah begitu saja, maka hasilnya juga akan
berubah. Namun, output dapat tetap sama bila perubahan satu komposisi diganti
dengan komposisi yang lain. Misalnya penurunan jumlah mesin diganti dengan
penambahan tenaga kerja. Secara matematis, fungsi produksi dapat ditulis
sebagai berikut :
Q = f (L, R, C, T)
Dimana :
Q = jumlah
barang yang dihasilkan (quantity)
F =
symbol persamaan (function)
L =
tenaga kerja (labour)
R = kekayaan
alam (resources)
C = modal
(capital)
T = teknologi (technology)
2.8 Produksi Optimal
Produksi optimal dikaitkan dengan
penggunaan faktor
produksi untuk memproduksi output tertentu, posisi optimal ini dicapai dimana
tidak dimungkinkan untuk meningkatkan output tanpa mengurangi produksioutput
yang lain.
·
Tingkat Produksi Optimal
Tingkat produksi optimal atau
Economic Production Quantitiy (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang
dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan (Yamit, 2002). Metode EPQ
dapatdicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya
penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimum. Artinya,
tingkat produksi optimal akan memberikan total biayapersediaan atau total
inventori cost (TIC) minimum.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sebagai produsen kita harus
bertanggung jawab dengan barang yang akan diprodusi selain untuk melariskan
barang dipasaran juga untuk mendapatkan kepercayaan dari konsumen. Untuk itu
harus memperhatikan bahan dan proses pembuatannya. Beberapa konsep penting
dalam perilaku produsen yaitu :
1.
Faktor Produksi
2.
Fungsi Produksi
3.
Least Lost
Combination ( Menentukan kombinasi input yang memerlukan biaya terendah)
3.2 SARAN
Dalam
memproduksi dibutuhkan kejujuran, kedisiplinan, dan ketelitian tergantung dari
individu masing-masing. Diadakannya sosialisasi bagaimana cara memproduksi yang
baik dan benar bagi para wirausaha. Agar barang yang bisa bermanfaat bagi
konsumen.
0 komentar:
Posting Komentar